Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
SPPG Tanbu perketat pengawasan kualitas MBG sebelum didistribusikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 05:54:39【Tempat Makan】520 orang sudah membaca
PerkenalanPejabat Sementara Kasi Dokkes AIPDA Yundha Wijaya (kanan) melakukan uji sampel MBG untuk memastikan

Batulicin, Kalsel (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu, Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) memperketat pengawasan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan uji sampel makanan sebelum paket didistribusikan ke penerima manfaat.
Pejabat Sementara Kasi Dokkes Polres Tanah Bumbu Aipda Yundha Wijaya di Batulicin, Selasa, mengangakan ada dua tahap uji sampel makanan untuk memastikan bahwa makanan tersebut benar benar aman sebelum dikonsumsi.
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
"Tahap pertama yang dilakukan pengecekan organoleptik terdiri atas pemeriksaan bau, rasa dan tekstur makanan dicek langsung oleh petugas ahli dari Dokkes," kata Yundha.
Selanjutnya, tahap kedua, petugas Dokkes mengambil 10-20 gram sampel makanan dicampur air dan dihancurkan, kemudian dimasukkan ke tabung reaksi untuk deteksi zat berbahaya seperti arsen, sianida, nitrit formalin.
Hasilnya, jika sampel yang diuji menunjukkan reaksi warna yang melebihi ambang batas bahaya, makanan tersebut ngak didistribusikan.
"Sejak dioperasikan pada 8 September 2025, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Tanah Bumbu terus menerapkan sistem food safetyuntuk menjamin kualitas dan higienitas makanan," kata Yundha.
Yudha melanjutkan sebelum makanan bergizi gratis sampai di tangan penerima manfaat, tim SPPG telah menjalankan serangkaian tahapan ketat yang dilakukan oleh sebanyak 42 orang yang bertugas di delapan divisi SPPG Kemala Bhayangkari.
Baca juga: KLH kembangkan percontohan pengelolaan sampah di Tanah Bumbu
Baca juga: Pemkab Tanah bumbu anggarkan dana Rp64 miliar untuk Program MBG
Delapan divisi tersebut terdiri atas tim persiapan sebanyak tujuh orang, tim masak sebanyak delapan orang, tim pemeriksaan sebanyak sembilan orang, tim mencuci alat makanan delapan orang, tim pengantar atau distribusi empat orang dan dua orang office boy dan keamanan.
"SPPG juga diwajibkan memiliki tiga sertifikat, yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikat halal dan seluruh proses sertifikasi saat ini dalam proses," ujarnya.
Suka(463)
Sebelumnya: Potret pembuat gelato Italia yang mengejar impian di Shanghai
Selanjutnya: Perkuat kemitraan, ASEAN
Artikel Terkait
- Dari Qatar ke Cinere, Brian pilih memasak MBG demi senyum anak
- BGN latih 2.705 penjamah makanan di dua pulau besar di NTT
- Jumlah SPPG di Banten baru 45 persen dari target 1.200 unit
- BI bangun tugu uang rupiah tiga dimensi di Bali
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- BNN: Target Indonesia Emas sulit tercapai jika narkoba ngak ditangani
- Wakapolri soroti pentingnya inovasi menu selera anak di SPPG Polri
- Komisi VIII: Perjuangkan fasilitas layak untuk jemaah haji Indonesia
- Pemkab Banyuasin kumpulkan koordinator 34 SPPG evaluasi program MBG
- Melihat dapur SPPG Polda Kalsel yang inovatif
Resep Populer
Rekomendasi

BGN beri bimbingan teknis kepada penjamah makanan di Lampung

Insiden pelepasan suar nodai konser reuni Oasis di Melbourne

PBB sebut situasi di Darfur Utara di Sudan masih "katastropik"

Pengamat: Kopdes Merah Putih modal untuk bangun ekonomi berbasis lokal

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Atasi gejala angin duduk dengan tepat: Pertolongan dan pencegahannya

Siswa penerima MBG di Jateng sampaikan pesan bercara unik ke Presiden

Sembilan SPPG di Bangli Bali kantongi SLHS